Perkenalan dengan siswa

Awal mengajar adalah awal yang sangat bagus untuk menjadi dekat dengan murid – agar tidak terkesan memiliki jarak yang jauh, aku suka memposisikan diriku sebagai teman, tapi terkadang juga sebagai guru, jadi adakalanya sebagai teman, adakalanya juga sebagai guru. Aku tidak ingin para murid menjadi segan yang berlebihan dan terlalu santai dalam berbicara denganku.
Dimanapun sekolah itu, pasti ada murid yang baik dan bandel, sejak awal bertemu sudah aku sampaikan mengenai peraturan di laboratorium namun masih saja ada yang mencoret-coret meja, lcd, bahkan kursi.
Aku masih ingat, dari 12 kelas yang aku ajar, ada 1 kelas yang membuatku benar2 tidak bisa menahan emosi. Aku akui bahwa aku ini hanya manusia biasa dan kelas itu juga perlu bimbingan afektif, tapi kalau yang dilakukan kelas itu betul2 keterlaluan. Tidak cowok tidak cewek, semua sama saja. Akhirnya setelah lebaran aku katakan pada mereka dan syukurlah mereka mengerti bahwa yang dilakukan itu keliru dan tidak pantas dilakukan.
Untuk yang selanjutnya berjalan dengan lancar..

Mohon maaf apabila masih banyak kesalahan dalam penulisan maupun ada hal yang tidak berkenan bagi para pembaca. Saya tidak bermaksud buruk kepada siapapun – karena ini hanyalah cerita pengalaman saya. Diatasnya langit masih ada langit dan saya akui masih banyak orang hebat dari saya dan salah satunya yang sedang membaca tulisan saya ini.

SHARE THIS

Author:

Previous Post
Next Post