Perjalanan
kehidupan telah memberikan saya berbagai pelajaran dan teka teki yang masih
menjadi misteri, misalnya di bidang pekerjaan, saya pernah bekerja di sebuah
perusahaan farmasi dan memiliki rekan kerja yang begitu luar biasa, penuh gotong
royong, kekeluargaan, tidak ada sikut kanan kiri, tidak ada iri satu sama lain,
pokoknya indah banget. Saya sangat mencintai pekerjaan saya itu - sangat nyaman
dan betah bekerja disana, akan tetapi……. saya bertahan 8 bulan, saya memutuskan
mengundurkan diri karena alasan pribadi yang tidak bisa saya utarakan disini,
ketika itu di akhir bulan agustus, saya mewujudkan tekad saya untuk bisa terus
memberikan yang terbaik bagi perusahaan tercinta, saya memperoleh omset 100%, serta target lainnya cukup memuaskan. Setelah tutup omset akhir bulan, tibalah
suasana hening sejenak, Kepala Cabang menyampaikan kepada rekan – rekan bahwa
ada rekan yang akan pamit, tibalah saya diminta memberikan sedikit pengantar
perpisahan saya dengan rekan – rekan. Sebenarnya saya sudah menetapkan apa yang
ingin saya sampaikan dan kepada siapa saya harus mengucapkan terimakasih, namun
saya urungkan niat tersebut. Pada kesempatan ini, di tulisan ini, saya ingin
menyampaikan ucapan terimakasih yang tertunda kepada mereka yang telah banyak
berkontribusi kepada saya, terutama pekerjaan saya:

Kedua, Bpk Gun,
terimakasih banyak atas segala saran dan inspirasi tentang pekerjaan, banyak ilmu
yang telah saya dapatkan. Bapak tidak pernah membedakan status staff, saya
sangat menyukai itu, kesederhanaan, kebaikan, kognitif yang brilian, ditambah
murah senyum dan canda tawa dikala suasana santai.
Ketiga,
Bpk Muharom, terimakasih banyak atas segala waktunya yang telah berkenan mendengarkan keluh kesahku, memberikanku arahan, berfikir lebih dewasa lagi, membantu pekerjaanku, membantuku benar – benar dari NOL sampai saya bisa dan selalu membimbingku.
Bpk Muharom, terimakasih banyak atas segala waktunya yang telah berkenan mendengarkan keluh kesahku, memberikanku arahan, berfikir lebih dewasa lagi, membantu pekerjaanku, membantuku benar – benar dari NOL sampai saya bisa dan selalu membimbingku.
Ke empat, Mas Panto,
terimakasih banyak, anda sangat suka membantu dan selalu meluangkan waktu bahkan
diluar jam kerja untuk membantuku tentang pekerjaan, mencari jalan keluar dan
pertanyaan seputar pekerjaan.
Kelima, Mbak Siti,
terimakasih banyak atas segala kesabarannya, saya selalu saja salah ketika
sudah beberapa kali diajarin tentang hal hal inkaso. Terimakasih selalu
berkenan membantu. Yang tidak terlupakan, ketika kita bekerjasama tentang
inkaso, seminggu sebelum akhir bulan, mbak siti selalu memberitahukan
kekurangan inkasoku, dan akhirnya bisa saya rencanakan lebih matang, dan hasilnya
target inkasoku sering memperoleh 100%.
Ke enam, Bpk Agung, terimakasih banyak atas segala ilmu dan sarannya, serta cerita pengalaman saat bekerja dulu, hal itu telah memberikan saya inspirasi untuk menjadi lebih baik lagi.
Ke enam, Bpk Agung, terimakasih banyak atas segala ilmu dan sarannya, serta cerita pengalaman saat bekerja dulu, hal itu telah memberikan saya inspirasi untuk menjadi lebih baik lagi.
Ketujuh, Bpk Sugeng,
terimakasih atas segala wawasan dan kebaikannya, saya sangat senang dengan
canda gurau dan kata kata bapak sangat menginspirasi, serta saya mencoba
menirukan cara bapak tentang berkomunikasi dengan berbagai kalangan. Sungguh
menginspirasi pak.
Kedelapan, rekan – rekan kerjaku satu tim, dan tim lain
terimakasih banyak untuk semuanya.
Kesembilan, mbak Tini, Pak Adi, mbak Yus, Mas Catur, Mas
Herman, terimakasih banyak selalu menanyakan kabarku, karena kita ketemu
seminggu sekali, tapi engkau tak pernah jemu menanyakan kabarku.
Untuk yang selanjutnya, ini dari teman – teman di lapangan,
Pertama, mas Iksan,
saya ketemu mas Iksan di Purworejo, tidak kusangka dia dulu jebolan program spv
dari perusahaan yang sama denganku tapi beda cabang, tidak kusangka, di umur
muda, mas Iksan pernah menjadi Spv dan sekarang telah berganti bendera di perusahaan
PMA yang sangat keren, sungguh luar biasa mas Iksan, saya salut.
Saya ingin mengucapkan banyak terimakasih, anda telah
membantuku yang tidak tahu apa apa ini. Anda telah mengajarkanku mulai dari dasar-dasar,
terus apa yang harus saya lakukan, terus mendengarkan ceritaku, memberiku
solusi. Suatu saat saya ingin bertemu dengan anda, saya tidak tahu harus
bagaimana membalas segala kebaikan anda.
Kedua, Mbak Retno,
saya ketemu mbak Retno di otlet Nanggulan, berawal dari tanya nama dan kerja
dimana, dari situ saya semakin tahu bahwa mbak Retno ini punya segudang
inspirasi yang wajib saya tiru, mulai dari keteguhan bekerja, semangat bekerja,
kepandaian bekerja, kesabaran menghadapi segala hambatan, dan masih banyak
lagi. Dan yang pasti, mbak Retno masih mau berkomunikasi dan membantuku walau
sudah jarang ketemu di otlet. Terimakasih banyak mbak.
Terimakasih banyak untuk semua yang tidak bisa saya sebutkan
satu persatu, semoga amal kebaikan anda dibalas berlipat ganda olehNya.
Terimakasih juga kepada para pembaca yang telah membaca dari
awal sampai akhir.
“Berangkat dari
polosnya ucapan ini, tidak pernah ada setitik niat untuk mengunggulkan dan
melupakan yang lain.”
Mohon maaf apabila masih banyak kesalahan dalam penulisan maupun ada hal yang tidak berkenan bagi para pembaca. Saya tidak bermaksud buruk kepada siapapun – karena ini hanyalah cerita pengalaman saya. Diatasnya langit masih ada langit dan saya akui masih banyak orang hebat dari saya dan salah satunya yang sedang membaca tulisan saya ini.