Mengapa Murung, Deo (Short Story) The Second Part

Lomba sudah dimulai dan suasana semakin tegang, mereka berdua sangat konsentrasi menjawab setiap soal dan waktu sudah selesai. 10 menit telah berlalu, saatnya dibacakan siapa pemenangnya, namun sebelum dibacakan, Deo berbisik kepada Dea, kamu mau taruhan tidak? Siapa yang kalah nanti harus pindah sekolah. Dea kaget mendengarnya. Lama sekali Dea berfikir, seakan – akan dia akan kehilangan orang yang dia kagumi dan juga ia sayangi. Dea sangat berat menjawab tapi dia paksakan menjawab ya. Aku setuju.
Tibalah dibacakan pengumuman dan para juri terlihat bingung, di bolak balik hasilnya, seakan tidak percaya. Akhirnya para juri membacakan pemenangnya adalah Dea dan Deo. Karena hasilnya sama maka pemenangnya mereka berdua. Dea merasakan merinding, matanya terlihat berkaca – kaca, ia sangat terharu
mengetahui bahwa dia menang. Tepuk tangan meriah dan mereka berdua bersama – sama menerima piala. Sebelum mereka pulang, Dea mengatakan sesuatu kepada Deo, Deo, sejak kecil kita bersama, satu kelas dan selalu berhasil bersama-sama, kamu memang terlihat judes padaku namun kukira itu hanyalah dari sikap luarmu, yang aku rasakan adalah ada sebuah rasa didalam hatimu, ketika aku diganggu teman  cowok dikelas, kamu selalu membantuku, aku juga sering dikasih tahu oleh Rara, bahwa kamu sering membicarakan aku. Deo, aku berharap kamu bisa jujur padaku. Deo gelagapan dibuarnya. Harus Deo akui memang sebenarnya sudah ada benih2 rasa dihatinya dan dia tidak bisa mengutarakan isi hatinya. Sebelum Deo menjawab, Dea mengatakan sesuatu, Deo kamu tidak perlu menjawabnya. Karena mungkin kita tidak bisa bersama lagi, karena besok aku pindah sekolah untuk ikut orang tua yang dipindah tugaskan ke luar pulau. Terimakasih Deo, selama ini kamu telah banyak mengisi hari-hariku dengan bahagia.
Dea pergi dan Deo tak bisa berkata apa-apa. Dea semakin menjauh dan menjauh, Deo hanya bisa berkata selamat tinggal cintaku.

"Mengapa Murung, Deo (cerpen)" in youtube 
The Writer: Supriyanto

*Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.

SHARE THIS

Author:

Previous Post
Next Post