Ira : jangan
jangan kamu tahu tadi aku ngelamunin apa
Lucky : hahaha hayo
ngelamunin apa?? Yang enak enak ya?? Ha ha ha
Ira : apaan sih,
kamu pesan makan sana, kasian cacing dalam perut kamu tuh
Lucky : iya ini juga
mau pesan, mboooook gado gado sama es teh panas yaaaaa (kenceng banget
suaranya)
Ira : heh kamu
tuh rese ya!!! Suaranya kenceng banget, mana deket telingaku lagi,, sialan..
Lucky : hahaha, maaf,
habisnya dari tadi kamu melamun terus kok.
Simbok : maaf mas, adanya jeruk panas dingin, mau? (teriak
simbok)
Lucky : hahaha simbok
gokil juga deh, es teh aja mbok.
Ohya kamu tadi belum jawab pertanyaanku, kamu beneran lagi mikirin Anto?
Ira : kamu kok
kepo banget sih?
Lucky : eeee yaudah
kalau gak mau bahas Anto, padahal aku mau bantuin kamu
Ira : eh nanti
aku traktir yeaaahhhh
Lucky : huuuuu kalau
ada maunya jadi manis gitu,, oke gapapa, mumpung lagi bokek juga,hehe, sini aku
bisikin caranya biar kamu bisa mengambil hatinya Anto
Ira : jangan
becanda dong, tinggal bilang aja
Lucky membisikkan caranya kepada Ira agar Anto bisa suka
dengannya
Ira : ide yang
cemerlang. (ekspresi penuh kebahagiaan)
Simbok : ini mas, gado gado sama es teh panasnya.
Lucky : makasih ya
mbok,, tumben hari ini anggun banget, hehe
Simbok : ealah mas bisa aja hehe
Hari berganti menjadi bulan dan sudah 4 bulan Ira
mempraktekkan cara dari Lucky tadi dan kini Anto jarang dekat dengan Nining dan
lebih dekat dengan Ira
Waktu terus berlalu dan tak terasa hampir selesai masa
kepengurusan Anto, hingga akhirnya dipilih kembali kandidat calon ketua yang
baru, dan pemilihan ketua yang baru pun berjalan seperti yang dulu, dan
akhirnya selesai juga acara pemilihan ketua yang baru dan sebelum acara
dibubarkan, Anto memberikan pidato terakhir sebagai ketua
Anto : teman temanku
semua, hari ini adalah akhir masa periode saya sebagai ketua, dan ini adalah
pidato saya yang terakhir sebagai ketua. Saya mengucapkan banyak terimakasih
kepada rekan rekan semua yang telah banyak berkontribusi kepada UKM kita dan
telah banyak membantu saya dalam mengemban tugas sebagai ketua, saya tidak akan
bisa melaksanakan semua kegiatan tanpa bantuan teman teman, disini banyak
cerita yang terukir dan sejarah yang tidak akan terlupakan, kita pernah berseru
tegang tentang kegiatan namun kita bisa berdamai lagi demi keutuhan
persaudaraan dan UKM kita, kita telah banyak mengalami suka dan duka, semoga
UKM tercinta kita terus Berjaya dan saya yakin penerus penerus yang baru lebih
baik dari saya, sebelum saya akhiri, saya tidak ingin menyia nyiakan kesempatan
ini, karena saya bertekad bulat untuk mencetak sejarah kenekatan saya.
Teman – teman yang lain pada bingung,, “loh mau ngapain pak
ketua tuh?” Anto mengambil gitar dan siap dimainkannya.
Anto : teman
temanku, saya mohon maaf atas kenekatanku ini, kita baru saja menyelesaikan
acara yang menegangkan ini, untuk itu ijinkan saya menyanyikan sebuah lagu yang
saya tujukan kepada seseorang yang ada disini.
Mereka agak kaget tapi suasana menjadi santai dan gembira,, Anto
mulai menggenjrengkan gitarnya,,
Anto “lewat nadaaaa
ini.. akan kunyatakan rasa… sayangku padamuuu”
Teman teman yang lain ikut bernyanyi sambil melambaikan
tangan ke kanan ke kiri, dan akhirnya lagunya selesai juga.
Anto : lagu tadi
saya persembahkan untuk…
Semua menunggu lanjutannya, apalagi Ira yang sudah siap siap
sedikit histeris
Ira : pasti aku
pasti aku…
Anto : lagu tadi
untuk… Nining
Teman teman kompak… “ciiiiiieeeeeeeeeeeeeeee…… ada yang
ditembak tuhhhh” Ira hanya bisa diam sambil menahan kesal, sakit hati, tidak
percaya, disisi lain, Nining hanya diam sambil sedikit meneteskan air mata.
Acara selesai dan sebelum pulang, Nining minta waktu untuk
berbicara dengan Anto, dan Ira memperhatikan dari jauh sambil cemberut
Nining : maaf Anto, aku
tidak menyangka kamu senekat tadi
Anto : Maafkan aku Ning
jika kamu tidak suka, itu aku lakukan karena…..
Perkataan Anto terpotong karena Ira sudah didekat mereka
Ira : Anto kamu
tadi tidak salah mempersembahkan lagu itu kepada Nining? (nada emosi)
Anto : Ira kita
memang akhir akhir ini dekat, tapi aku hanya menganggapmu sebagai adik, tak
lebih dari itu dan akupun juga tak pernah menyatakan cinta padamu, dan jujur
aku sangat mencintai Nining, aku sudah jatuh hati padanya sejak lama, namun aku
tak berani menyatakannya dan berusaha melupakannya karena aku ini tidak punya
apa apa, namun semakin lama aku menjauhi dia, aku semakin rindu untuk lebih
dekat padanya, hingga tak bisa kutahan lagi perasaan ini, dan akhirnya aku
nekat seperti tadi.
Mendengar penjelasan Anto, Ira ingin menangis namun ia tahan
sekuat kuatnya
Ira : okeyyy…
okeyyyy aku ngalah,, aku terima ini, aku sadar kalau cinta itu tak bisa
dipaksakan, apalagi saat kita bersama, yang kamu bahas hanya Niniiiiiing terus
(ia berkata sambil berusaha terlihat tegar, padahal hatinya ambyar)
Anto : terimakasih
atas kedewasaanmu, aku tahu kamu adalah orang yang bijaksana
Nining : tapi aku…
Anto : kenapa Ning?
Nining : tapi aku juga
harus jujur padamu
Anto : iya Nining, katakan
(tidak sabar untuk mendengarkan)
Nining : aku sangat
suka padamu, tapi aku mohon maaf, aku tak bisa menjadi kekasihmu
Anto : Loh kenapa ?
Nining : aku telah
dijodohkan oleh orang tuaku
Anto : kagak
mungkin, jaman sekarang masih ada saja perjodohan, aku akan bilang ke orang
tuamu kalau aku sangat serius padamu
Nining : maaf, tidak
perlu, 2 hari yang lalu aku sudah bilang ke orang tuaku kalau aku menerima perjodohan
itu, sudah lama aku menantikanmu dan aku selalu menolak dijodohkan dan orang
tuaku juga selalu sabar dengan jawabanku tapi aku tak ingin menyakiti orang
tuaku, dan akhirnya aku menerima perjodohan itu. Aku tahu kamu orang yang
bijaksana dan dewasa, aku yakin kamu bisa menerima ini.
Anto : tidak
mungkin… (sambil menyesali diri yang sedalam dalamnya)
Anto mengambil nafas yang panjang dan ia menerima semua ini
Anto : baiklah,
tidak apa – apa. Semoga hubungan kalian nanti langgeng untuk selamanya.
The end
The Writer: Supriyanto
*Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat
kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada
unsur kesengajaan.